Slide show

"/>" "/>" "/>"

"/>"

Jumat, 23 Januari 2015

Pangandaran Part 2



Selain Pantai Pangandaran ada beberapa kawasan wisata di Pangandaran yang wajib dikunjungi  jika sedang berlibur, yaitu :

1.       Pantai Batu Karas

Pantai Batu Karas adalah pantai yang menawarkan suasana alam yang tenang serta gelombang laut yang bersahabat. Anda dapat menikmati suasana yang tenang di pantai ini dengan semilir angin sembari menikmati hidangan yang dijual di sekitar Pantai Batu karas. Beberapa kegiatan wisata yang dapat dilakukan misalnya, berenang, berperahu di bengawan, berkemah, dan bahkan berselancar. Pantai Batu Karas adalah salah satu tempat wisata Pangandaran yang disukai wisatawan asing. Telah tersedia sejumla pondok wisata yang dilengkapi dengan arena bermain dan rumah ibadah di kawasan Pantai Batu Karas ini. Salah satu tempat menarik di Pangandaran ini juga menjadi pilihan tempat wisata keluarga, kerapkali pengunjung datang bersama dengan anak-anak mereka serta anggota keluarga lainnya. Pantai Batu karas memiliki air laut yang bersih dan kebiruan, sungguh sebuah tempat wisata bersantai yang
recommended!


2.        Citumang Pangandaran

Salah satu tempat wisata alam Pangandaran ini menawarkan panorama alam yang indah. Objek wisata Citumang Pangandaran adalah sebuah sungai yang membelah hutan jati dengan air sungai yang bersih dan kebiru-biruan. Pada beberapa spot, Sungai Citumang dapat digunakan untuk kegiatan berenang dan bermain. Meski demikian, keistimewaan dari tempat wisata ini ad alah pesona aliran sungai dan panorama alam di sekelilingnya.



3.        Green Canyon atau Cukang Taneuh

Green Canyon ini terletak tidak jauh dari Pantai Batu Karas. Daya tarik wisata Green Canyon di Pangandaran ini adalah aliran sungai Cijulang yang melintas menembus gua yang penuh dengan keindahan pesona stalaktif dan stalakmitnya. Daerah ini juga diapit oleh dua buah bukit, serta terdapat banyak bebatuan dan pepohonan. 

Green Canyon di Pangandaran ini dapat diibaratkan laksana lukisan alam yang unik dan mengundang hasrat untuk menjelajahinya. Anda dapat melakukan kegiatan menyelam di tempat ini atau berenang sembari mengikuti aliran arus air. Pun demikian, terdapat banyak perahu yang siap mengantarkan Anda menjelajahi Green Canyon Indonesia ini. Anda akan ditemani oleh pemandu dari setiap perahu yang Anda sewa tersebut. Harga tiket perahu di Green Canyon ini adalah sebesar Rp 125 ribu, dengan kapasitas maksimal 6 orang. Wisata Green Canyon ini terbuka bagi umum setiap hari sejak pukul 8 pagi hingga 5 sore.


4.       
      Pangandaran Waterpark

Pangandaran Waterpark ini adalah objek wisata yang relatif baru di kawasan Pangandaran. Lokasi Pangandaran Waterpark berada sekitar 5 km sebelum pintu masuk wisata Pangandaran. Waterpark ini dibangun dengan sejumlah kolam besar dan lapangan khusus buat ATV track, berada diatas lahan seluas lebih dari 10 hektar. Di tempat ini, Anda dapat bermain-main seperti luncuran, waterbom, petualangan seperti highrope, dan ATV track. Harga tiket masuk ke Pangandaran Waterpark ini adalah sebesar 15 ribu per orang di hari biasa dan Rp 20 ribu per orang di akhir pekan/libur

. 
 Tempat-tempat wisata ini belum sempat saya kunjungi, saya hanya lewat saja. Karena waktu saya singkat dan cuaca kurang mendukung karena hujan. Tips dari saya, sebelum kita pergi ke Pangandaran, ketahuilah cuaca di lokasi agar kita bisa beribur dengan leluasa dan juga sediakan waktu yang agak lama karena objek wisata yang dikunjungi juga banyak.

Sumber :

Pangandaran Part 1



Pantai Pangandaran sempat menjadi perbincangan  halayak karena salah satu Mentri Indonesia yaitu, mentri perikanan  dan kelautan berasal dari Pangandaran. Menteri tersebut adalah tidak lain tidak bukan Menteri Susi Pudjiastuti.

Pangandaran sebenarnya menyimpan keindahan pada pantainya. Selain itu, Pangandaran juga terkenal akan hasil lautnya yang melimpah ruah dan objek wisata yang beragam. Pantai Pangandaran Ciamis Jawa Barat Indonesia, inilah sebuah kawasan obyek wisata pantai yang menjadi kebanggaan dan menjadi tempat wisata unggulan di provinsi Jawa Barat.

 Pantai Pangandaran merupakan sebuah kawasan wisata yang sangat populer dan menjadi obyek wisata pantai terbaik di kawasan Provinsi Jawa Barat bahkan situs resmi penyedia layanan reservasi hotel untuk wilayah Asia dan Oseania (asiarooms.com) menobatkan Pantai Pangandaran sebagai pantai yang terbaik di Pulau Jawa.

Tidak berlebihan jika Pangandaran disebut pantai terbaik di Jawa mengingat segala perlengkapan untuk kawasan wisata yang bertarap internasionl tersedia di tempat ini, transportasi untuk menuju Pangandaran cukup lengkap baik jalur darat maupun udara, sarana penginapan sangat memadai seperti hotel, villa, bunglau serta adanya rumah sewa, juga adanya tim penyelamat wisata pantai.

Banyak fasilitas yang bisa dinikmati oleh para pengunjung diantaranya Parasailing, jetski, Waterboom, perahu dan ban renang yang sewaan. Ada Satu momen yang membuat para turis senang berkunjung ke Pangandaran yaitu di pantai ini pengunjung bisa melihat matahari saat terbit dan terbenam dari satu tempat yang sama.

Objek wisata yang merupakan primadona pantai di Jawa Barat ini terletak di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran dengan jarak ± 92 km arah selatan kota Ciamis, memiliki berbagai keistimewaan seperti:

• Dapat melihat terbit dan tenggelamnya matahari dari satu tempat yang sama
• Pantainya landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relatif lama sehingga memungkinkan kita untuk berenang dengan aman
• Terdapat pantai dengan hamparan pasir putih
• Tersedia tim penyelamat wisata pantai
• Jalan lingkungan yang beraspal mulus dengan penerangan jalan yang memadai
• Terdapat taman laut dengan ikan-ikan dan kehidupan laut yang mempesona.

Jadi sudah pasti Pantai Pangandaran masuk di dalam daftar kunjungan yang wajib di datangi. Babarapa waktu lalu, saya sempat menginap satu malam di Pangandaran tepatnya dekat dengan pantainya. Namun,  saya tidak sempat berkunjung ke beberapa destinasi pariwisata lainnya. Sebenarnya masih banyak tempat di Pangandaran yang dapat kita kunjungi. Jadi tunggu apalagi ?


   

Informasi Liburan Jawa Tengah (Batu Raden dan Goa Jati jajar)





Banyak orang bilang liburan yang direncanakan adalah liburan yang baik, namun berbeda dengan  kami. Menurut kami, liburan yang tidak direncanakan adalah liburan yang seru.

Seperti misalnya waktu kami liburan ke Batu Raden, salah satu air terjun di kawasan jawa tengah. Kami tidak sengaja melewati daerah Kebumen  dan mampir di salah satu goa terkenal yaitu, Goa Jati Jajar.

Ini hanya sedikit informasi mengenai tempat-tempat diatas…
Selanjutnya aku akan menceritakan penggalamanku disana..

BATU RADEN

 Batu Raden merupakan salah satu obyek wisata andalan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sejak tahun 1928, Batu Raden dikenal sebagai obyek wisata pegunungan. Pengunjung bisa menikmati keindahan pemandangan alam dan udara pegunungan yang sejuk dengan suhu antara 18°C-25°C. Dalam kondisi cuaca yang bagus dan cerah, pemandangan Kota Purwokerto, Nusakambangan, dan pantai Cilacap dapat terlihat dengan jelas dari puncak Baturaden.

Nama Batu Raden berasal dari dua kata (bahasa Jawa), yaitu Batur (bukit, tanah, teman, pembantu) dan Raden (bangsawan). Bila digabung, kata “Batu Raden” dapat bermakna:  tanah yang datar atau tanah yang indah. Ada dua versi sejarah Batu Raden, yaitu versi Syekh Maulana Maghribi dan versi Kadipaten Kutaliman. Menurut versi yang pertama, Syekh Maulana Maghribi, Pangeran Rum yang berasal dari Turki dan beragama Islam, pernah merasa penasaran dengan cahaya terang misterius yang menjulang ke angkasa dan bersinar di bagian timur. 

Sang Pangeran kemudian mencari asal cahaya tersebut. Singkat cerita, setelah melakukan pendakian hingga ke puncak sebuah gunung, Sang Pangeran melihat ada seorang pertapa Buddha yang bersandar pada sebuah pohon jambu yang memancarkan sinar cahaya ke atas. Lokasi ini kemudian dikenal dengan sebutan Batu Raden. Sedangkan menurut versi kedua, cerita Batu Raden terkait dengan kisah cinta antara anak perempuan Adipati Kutaliman dengan pembantunya yang menjaga kuda.
Luas tanah keseluruhan kawasan obyek wisata Batu Raden adalah 16,5 Ha, dengan luas lahan investasi 4 Ha. Status tanah adalah HPL (hak pengelolaan) Pemerintah Daerah (Pemda).

Batu Raden terletak di sebelah selatan kaki Gunung Slamet pada ketinggian sekitar 640 meter di atas permukaan laut. Lokasi obyek wisata ini berada di sebelah utara dan berjarak sekitar 14 km dari Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.





GOA JATI JAJAR

Gua Jatijajar adalah sebuah tempat wisata berupa gua alam yang terletak di desa Jatijajar, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Gua ini terbentuk dari batu kapur. Gua Jatijajar mempunyai panjang dari pintu masuk ke pintu keluar sepanjang 250 meter. Lebar rata-rata 15 meter dan tinggi rata-rata 12 meter sedangkan ketebalan langit-langit rata-rata 10 meter, dan ketingian dari permukaan laut 50 meter.

Gua ini ditemukan oleh seorang petani yang memiliki tanah di atas Gua tersebut yang Bernama "Jayamenawi". Pada suatu ketika Jayamenawi sedang mengambil rumput, kemudian jatuh kesebuah lobang, ternyata lobang itu adalah sebuah lobang ventilasi yang ada di langit-langit Gua tersebut. Lobang ini mempunyai garis tengah 4 meter dan tinggi dari tanah yang berada dibawahnya 24 meter.

Pada mulanya pintu-pintu Gua masih tertutup oleh tanah. Maka setelah tanah yang menutupi dibongkar dan dibuang, ketemulah pintu Gua yang sekarang untuk masuk. Karena di muka pintu Gua ada 2 pohon jati yang besar tumbuh sejajar, maka gua tersebut diberi nama Gua Jatijajar.

Di dalam Gua Jatijajar banyak terdapat Stalagmit dan juga Pilar atau Tiang Kapur, yaitu pertemuan antara Stalagtit dengan Stalagmit. Kesemuanya ini terbentuk dari endapan tetesan air hujan yang sudah bereaksi dengan batu-batu kapur yang ditembusnya. Menurut penelitian para ahli, untuk pembentukan Stalagtit itu membutuhkan waktu yang sangat lama. Dalam satu tahun terbentuknya Stalagtit paling tebal hanya setebal 1 (satu) cm saja. Oleh sebab itu Gua Jatijajar merupakan gua Kapur yang sudah tua sekali.

Batu-batuan yang ada di Gua Jatijajar merupakan batuan yang sudah tua sekali. Karena umur yang sudah tua sekali itu, maka di muka Gua Jatijajar dibangun sebuah patung Binatang Purba Dino Saurus sebagai simbol dari Objek Wisata Gua Jatijajar, dari mulut patung itu keluar air dari Sendang Kantil dan sendang Mawar, yang sepanjang tahun belum pernah kering. Sedangkan air yang keluar dari patung Dino Saurus tersebut dimanfaatkan oleh penduduk sekitar sebagai pengairan sawah desa Jatijajar dan sekitarnya.


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Gua_Jatijajar
                https://wisatajawa.wordpress.com/wisata-jawa-tengah/batu-raden/

Minggu, 18 Januari 2015

My Trip to Gili Trawangan Part 2


Hari pertama, karena memang kami menginap di salah satu hotel di sisi Barat, kami memilih untuk menghabiskan waktu berenang dan makan  di dalam hotel saja.  Malamya juga kami makan malam di hotel. Banyak juga turis yang rela gelap-gelapan menggunakan sepeda untuk ke sisi Timur.

 Keesokan harinya, sehabis sarapan di hotel kami memutuskan untuk menyewa sepda untuk berkeliling. Ada beberapa hotel yang menyewakan sepeda gratis, termasuk hotel yang kami tinggali waktu itu. Hanya dengan menyebutkan nomor kamar kita sudah bisa menyewa  sepeda dengan gratis.

Sebaiknya, menyewa sepeda diatas jam 10 pagi, karena matahari belum begitu terik. Pada saat itu aku salah perkiraan dan matahari sudah terik.  Aku juga lupa memakai sunblock dan membawa handuk untuk menyeka keringat. Jadi sebelum bersepeda kita harus siap-saip barang yang diperlukan dulu, ya. Jangan lupa bawa minum, juga … hehehe
Hari itu kami agak kewalahan karena harus pindah hotel, dari sisi barat ke sisi timur. Belum lagi, salah satu anggota keluarga kami mendadak sakit karena salah makan. Jadi sekali lagi, hati-hati dalam memilih makanan, ya !

Karena salah satu anggota keluargaku mendadak sakit, kami harus membatalkan rencana kami untuk snorkeling ke beberapa pulau. Sebenarnya pihak hotel menawarkan tour sekali jalan dari jam 10 sampai jam 4 secara berkelompok didampingi  tour guide. Kalau kita mengikuti tour itu ita bisa singgah snorkeling di tiga tempat yang berbeda. Sayang waktu itu cuaca juga tidak mendukung, cuaca agak mendung dan gerimis. Sorenya kami lagi-lagi hanya bisa berenang di hotel dan jalan-jalan.
Malamnya, di dekat hotel kami ada pasar malam yang menjual beraneka ragam makanan mulai dari seafood sampai cake. Harganya lumayan terjangkau karena kebanyakan pedagang memperbolehkan pembelinya untuk menawar. Ada juga yang menjual paket,  misalnya ikan sudah disertai nasi dan minumannya.
Hari terakhir, kami pagi-pagi sekali pergi ke penangkaran penyu dan snorkeling di pesisir pantai. Kita tidak perlu berenang ke tengah untuk melihat ikan-ikan, cukup di pesisir kita sudah bisa melihat ikan dan terumbu karang beraneka ragam. Hal yang perlu kami lakukan hanyalah menyewa alat snorkeling. Aku puas banget, karena pemandangan bawah laut bener-bener
bagus dan masih bersih. Kami juga membawa roti untuk memberi makan ke ikan-ikan cantik di sana. Ikan menyambut roti kami dengan antusias dan bahkan ada yang mengigit tanganku.

Setelah puas snorkeling, kami siap-siap pulang ke Bali. Bener liburan yang tidak terlupakan. Kami sekeluarga juga akan kembali ke Gili Trawangan dan tidak kapok pergi kesana.

See You Gili T Island !!

My Trip to Gili Trawangan Part 1






Baru-baru ini, tepatnya liburan Natal dan Tahun Baru, saya dan keluarga pergi ke Pulau Gili Trawangan atau yang biasa disebut Gili T Island. Gili Trawangan adalah pulau kecil yang berdekatan dengan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Selain Gili Trawangan ada dua pulau lainnya yang sama-sama terkenal dengan keindahan alamnya. Dua pulau itu adalah Gili Meno dan Gili Air, dua pulau ini masih sangat sepi.
Untuk penyberangan ke Gili Trawangan kami memakai fast boat. Tiket fastboat dapat di beli lewat Internet dan lebih murah lagi kalau kita menggunakan jasa agen. Jika anda pandai menawar tentu anda akan mendapatkan tiket dengan harga terjangkau.  Tiket ini  sudah termasuk penjemputan di beberapa daerah tertentu di Bali. Perjalanan yang ditempuh 2 jam, karena harus singgah ke Pantai Senggigi, Gili Meno dan Gili Air.
Ini hanya sekilas info dari saya…
Sekarang aku akan menceritakan penggalamanku.
Pagi-pagi sekali kami sekeluarga sudah dijemput menggunakan travel agen. Mobil yang kami tumpangi sudah di penuhi oleh turis asing yang juga ingin menyebrang ke Gili Trawangan. Jika ingin ke Gili Trawangan kita harus ke Pantai Padang Bai di Karang Asem.
Sampai di Pantai Padang Bai kami langsung menunggu di dermaga, banyak turis asing yang memilih menunggu di cafĂ© dan restoran di pinggir pantai. Tapi karena kami takut ketinggalan kapal kami menunggu di dermaga. Maklum baru pertama kali, jadi agak parno hehe….


Setelah menunggu beberapa menit, kami dipersilahkan masuk ke dalam kapal. Ada beberapa hal  yang aneh, para turis asing masuk ke dalam kapal hanya untuk menaruh tas dan barang bawaan mereka.
Setelah itu, mereka naik ke atas kapal untuk berjemur selama 2 jam perjalanan. Wow…kalau sudah begini  berbotol-botol sunblock yang mereka pakai tidak akan mempan untuk melindungi kulit mereka. Bukan hanya  hal itu yang menarik perhatian saya, kaki mereka juga di biarkan menggantung begitu saja. Kami yang duduk di dalam kapal mendapat pemandangan kaki-kaki manusia yang menggantung hahaha….

Sepanjang perjalanan aku menemukan banyak pemandangan indah yang bias menjadi objek foto. Beruntung sekali waktu itu cuaca begitu cerah sehingga aku bisa mengabadikan beberapa foto. Kalau aku lebih memilih menghabiskan waktu untuk berfoto, banyak orang lain memakai waktu mereka untuk menghemat tenaga alias tidur.

Perhentian pertama adalah Pantai Senggigi, Lombok. Pasir di Pantai ini masih sangat putih dan bersih. Pemandangan pertama yang bisa aku lihat adalah kapal-kapal nelayan yang berjejer di pesisir pantai dengan beberapa turis asing yang menggeret koper mereka menyusuri pantai.

Sebelum benar-benar sampai di Gili Trawangan kami juga singgah ke Gili Air dan Gili Meno yang jaraknya berdekatan namun tetap saja jauh dari Gili Trawangan.

Sampai di Gili Trawangan, kami langsung mencari makan, karena pada saat itu waktu sudah menunjukan tepat pukul 12 siang. Pulau ini ternyata sangat kecil, namun dipenuhi banyak fasilitas untuk wisatawan yang beragam dengan tarif yang bisa dibilang aga mahal .  Apalagi pengunjung kebanyakan turis mancanegara dibanding turis local.
 Kami sempat kaget sewaktu melihat-lihat menu restoran disana. Bayangkan es teh yang serba ada dimana-mana disana dijual dengan harga Rp.30.000.00 Padahal jika kita beli di Bali harganya cuman Rp. 4.000.00 .

Bagi turis-turis yang memiliki lidah Indonesia dan harus makan nasi, tenang saja disini ada warung nasi campur juga, kok. Tapi kita harus juga memilih-milih lauk yang akan kita makan dan melihat kebersihan kalau tidak kita  pastinya akan sakit perut.
Aku punya tips dalam memilih hotel di Gili Trawangan. Gili Trawangan ini memiliki dua sisi yaitu Barat dan Timur. 

Sisi Timur dari Pulau Gili Trawangan, biasanya di padati pengunjung karena semua fasilitas seperti restoran, hotel, villa dan club berpusat di sisi ini. Sedangkan sisi Barat sebaliknya, tidak banyak yang dapat kita lihat tapi memiliki ketenangan dari suara club pada malam hari.

Jadi jika kita menyukai suasana yang lebih tenang dengan suara deburan ombak, kita bisa memilih hotel pada sisi Barat. Sayangnya pantai di bagian Barat pada waktu-waktu tertentu mengalami pasang surut dan pantai dipenuhi karang tajam sehingga berbehaya untuk snorkeling.

Banyak warga setempat yang menyarankan untuk snorkeling di bagian Timur. Karena selain melihat ikan-ikan dengan berbagai bentuk dan warna, kalau kita beruntung kita bisa melihat penyu.
Kalau aku waktu itu kami hanya 3 hari 2 malam di Gili Trawangan, sehingga kami memutuskan untuk menetap di kedua sisi pulau itu. Malam pertama di sisi Barat dan malam kedua di sisi Timur. Pertimbangan kenapa malam kedua di sisi Timur karena sisi Timur lebih dekat dengan dermaga tempat menyebrang pulang.
Oh iya !  di Gili Trawangan ini tidak ada kendaraan bermotor sama sekali. Kalau kita ingin berjalan jauh kita harus menggunakan Cidomo. Cidomo adalah singkatan dari cikar, dokar dan motor. Selain itu, kita juga bias menyewa sepeda yang telah disediakan hotel atau kita bisa menyewa sepeda di tempat sewa sepeda. Cidomo memiliki tarif tetap yang sudah ditetapkan oleh pemilik alias nggak bisa ditawar.