Baru-baru
ini, tepatnya liburan Natal dan Tahun Baru, saya dan keluarga pergi ke Pulau
Gili Trawangan atau yang biasa disebut Gili T Island. Gili Trawangan adalah
pulau kecil yang berdekatan dengan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Selain Gili
Trawangan ada dua pulau lainnya yang sama-sama terkenal dengan keindahan
alamnya. Dua pulau itu adalah Gili Meno dan Gili Air, dua pulau ini masih
sangat sepi.
Untuk
penyberangan ke Gili Trawangan kami memakai fast boat. Tiket fastboat dapat di
beli lewat Internet dan lebih murah lagi kalau kita menggunakan jasa agen. Jika
anda pandai menawar tentu anda akan mendapatkan tiket dengan harga terjangkau. Tiket ini sudah termasuk penjemputan di beberapa daerah
tertentu di Bali. Perjalanan yang ditempuh 2 jam, karena harus singgah ke
Pantai Senggigi, Gili Meno dan Gili Air.
Ini hanya
sekilas info dari saya…
Sekarang aku
akan menceritakan penggalamanku.
Pagi-pagi
sekali kami sekeluarga sudah dijemput menggunakan travel agen. Mobil yang kami
tumpangi sudah di penuhi oleh turis asing yang juga ingin menyebrang ke Gili
Trawangan. Jika ingin ke Gili Trawangan kita harus ke Pantai Padang Bai di
Karang Asem.
Sampai di
Pantai Padang Bai kami langsung menunggu di dermaga, banyak turis asing yang
memilih menunggu di café dan restoran di pinggir pantai. Tapi karena kami takut
ketinggalan kapal kami menunggu di dermaga. Maklum baru pertama kali, jadi agak
parno hehe….
Setelah
menunggu beberapa menit, kami dipersilahkan masuk ke dalam kapal. Ada beberapa
hal yang aneh, para turis asing masuk ke
dalam kapal hanya untuk menaruh tas dan barang bawaan mereka.
Setelah itu,
mereka naik ke atas kapal untuk berjemur selama 2 jam perjalanan. Wow…kalau
sudah begini berbotol-botol sunblock
yang mereka pakai tidak akan mempan untuk melindungi kulit mereka. Bukan
hanya hal itu yang menarik perhatian
saya, kaki mereka juga di biarkan menggantung begitu saja. Kami yang duduk di
dalam kapal mendapat pemandangan kaki-kaki manusia yang menggantung hahaha….
Sepanjang
perjalanan aku menemukan banyak pemandangan indah yang bias menjadi objek foto.
Beruntung sekali waktu itu cuaca begitu cerah sehingga aku bisa mengabadikan
beberapa foto. Kalau aku lebih memilih menghabiskan waktu untuk berfoto, banyak
orang lain memakai waktu mereka untuk menghemat tenaga alias tidur.
Perhentian
pertama adalah Pantai Senggigi, Lombok. Pasir di Pantai ini masih sangat putih
dan bersih. Pemandangan pertama yang bisa aku lihat adalah kapal-kapal nelayan
yang berjejer di pesisir pantai dengan beberapa turis asing yang menggeret
koper mereka menyusuri pantai.
Sebelum
benar-benar sampai di Gili Trawangan kami juga singgah ke Gili Air dan Gili
Meno yang jaraknya berdekatan namun tetap saja jauh dari Gili Trawangan.
Sampai di
Gili Trawangan, kami langsung mencari makan, karena pada saat itu waktu sudah
menunjukan tepat pukul 12 siang. Pulau ini ternyata sangat kecil, namun
dipenuhi banyak fasilitas untuk wisatawan yang beragam dengan tarif yang bisa
dibilang aga mahal . Apalagi pengunjung
kebanyakan turis mancanegara dibanding turis local.
Kami sempat kaget sewaktu melihat-lihat menu
restoran disana. Bayangkan es teh yang serba ada dimana-mana disana dijual
dengan harga Rp.30.000.00 Padahal jika kita beli di Bali harganya cuman Rp.
4.000.00 .
Bagi
turis-turis yang memiliki lidah Indonesia dan harus makan nasi, tenang saja
disini ada warung nasi campur juga, kok. Tapi kita harus juga memilih-milih
lauk yang akan kita makan dan melihat kebersihan kalau tidak kita pastinya akan sakit perut.
Aku punya
tips dalam memilih hotel di Gili Trawangan. Gili Trawangan ini memiliki dua
sisi yaitu Barat dan Timur.
Sisi Timur
dari Pulau Gili Trawangan, biasanya di padati pengunjung karena semua fasilitas
seperti restoran, hotel, villa dan club berpusat di sisi ini. Sedangkan sisi
Barat sebaliknya, tidak banyak yang dapat kita lihat tapi memiliki ketenangan
dari suara club pada malam hari.
Jadi jika
kita menyukai suasana yang lebih tenang dengan suara deburan ombak, kita bisa
memilih hotel pada sisi Barat. Sayangnya pantai di bagian Barat pada
waktu-waktu tertentu mengalami pasang surut dan pantai dipenuhi karang tajam
sehingga berbehaya untuk snorkeling.
Banyak warga
setempat yang menyarankan untuk snorkeling di bagian Timur. Karena selain
melihat ikan-ikan dengan berbagai bentuk dan warna, kalau kita beruntung kita
bisa melihat penyu.
Kalau aku
waktu itu kami hanya 3 hari 2 malam di Gili Trawangan, sehingga kami memutuskan
untuk menetap di kedua sisi pulau itu. Malam pertama di sisi Barat dan malam
kedua di sisi Timur. Pertimbangan kenapa malam kedua di sisi Timur karena sisi
Timur lebih dekat dengan dermaga tempat menyebrang pulang.
Oh iya
! di Gili Trawangan ini tidak ada
kendaraan bermotor sama sekali. Kalau kita ingin berjalan jauh kita harus
menggunakan Cidomo. Cidomo adalah singkatan dari cikar, dokar dan motor. Selain
itu, kita juga bias menyewa sepeda yang telah disediakan hotel atau kita bisa
menyewa sepeda di tempat sewa sepeda. Cidomo memiliki tarif tetap yang sudah
ditetapkan oleh pemilik alias nggak bisa ditawar.
Informatif dan keren
BalasHapusCool post
BalasHapusDaebakk!
BalasHapusBagus bgt isinya
BalasHapusWOW! nice adventure nia... love it
BalasHapus