Slide show

"/>" "/>" "/>"

"/>"

Minggu, 18 Januari 2015

My Trip to Gili Trawangan Part 1






Baru-baru ini, tepatnya liburan Natal dan Tahun Baru, saya dan keluarga pergi ke Pulau Gili Trawangan atau yang biasa disebut Gili T Island. Gili Trawangan adalah pulau kecil yang berdekatan dengan Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Selain Gili Trawangan ada dua pulau lainnya yang sama-sama terkenal dengan keindahan alamnya. Dua pulau itu adalah Gili Meno dan Gili Air, dua pulau ini masih sangat sepi.
Untuk penyberangan ke Gili Trawangan kami memakai fast boat. Tiket fastboat dapat di beli lewat Internet dan lebih murah lagi kalau kita menggunakan jasa agen. Jika anda pandai menawar tentu anda akan mendapatkan tiket dengan harga terjangkau.  Tiket ini  sudah termasuk penjemputan di beberapa daerah tertentu di Bali. Perjalanan yang ditempuh 2 jam, karena harus singgah ke Pantai Senggigi, Gili Meno dan Gili Air.
Ini hanya sekilas info dari saya…
Sekarang aku akan menceritakan penggalamanku.
Pagi-pagi sekali kami sekeluarga sudah dijemput menggunakan travel agen. Mobil yang kami tumpangi sudah di penuhi oleh turis asing yang juga ingin menyebrang ke Gili Trawangan. Jika ingin ke Gili Trawangan kita harus ke Pantai Padang Bai di Karang Asem.
Sampai di Pantai Padang Bai kami langsung menunggu di dermaga, banyak turis asing yang memilih menunggu di cafĂ© dan restoran di pinggir pantai. Tapi karena kami takut ketinggalan kapal kami menunggu di dermaga. Maklum baru pertama kali, jadi agak parno hehe….


Setelah menunggu beberapa menit, kami dipersilahkan masuk ke dalam kapal. Ada beberapa hal  yang aneh, para turis asing masuk ke dalam kapal hanya untuk menaruh tas dan barang bawaan mereka.
Setelah itu, mereka naik ke atas kapal untuk berjemur selama 2 jam perjalanan. Wow…kalau sudah begini  berbotol-botol sunblock yang mereka pakai tidak akan mempan untuk melindungi kulit mereka. Bukan hanya  hal itu yang menarik perhatian saya, kaki mereka juga di biarkan menggantung begitu saja. Kami yang duduk di dalam kapal mendapat pemandangan kaki-kaki manusia yang menggantung hahaha….

Sepanjang perjalanan aku menemukan banyak pemandangan indah yang bias menjadi objek foto. Beruntung sekali waktu itu cuaca begitu cerah sehingga aku bisa mengabadikan beberapa foto. Kalau aku lebih memilih menghabiskan waktu untuk berfoto, banyak orang lain memakai waktu mereka untuk menghemat tenaga alias tidur.

Perhentian pertama adalah Pantai Senggigi, Lombok. Pasir di Pantai ini masih sangat putih dan bersih. Pemandangan pertama yang bisa aku lihat adalah kapal-kapal nelayan yang berjejer di pesisir pantai dengan beberapa turis asing yang menggeret koper mereka menyusuri pantai.

Sebelum benar-benar sampai di Gili Trawangan kami juga singgah ke Gili Air dan Gili Meno yang jaraknya berdekatan namun tetap saja jauh dari Gili Trawangan.

Sampai di Gili Trawangan, kami langsung mencari makan, karena pada saat itu waktu sudah menunjukan tepat pukul 12 siang. Pulau ini ternyata sangat kecil, namun dipenuhi banyak fasilitas untuk wisatawan yang beragam dengan tarif yang bisa dibilang aga mahal .  Apalagi pengunjung kebanyakan turis mancanegara dibanding turis local.
 Kami sempat kaget sewaktu melihat-lihat menu restoran disana. Bayangkan es teh yang serba ada dimana-mana disana dijual dengan harga Rp.30.000.00 Padahal jika kita beli di Bali harganya cuman Rp. 4.000.00 .

Bagi turis-turis yang memiliki lidah Indonesia dan harus makan nasi, tenang saja disini ada warung nasi campur juga, kok. Tapi kita harus juga memilih-milih lauk yang akan kita makan dan melihat kebersihan kalau tidak kita  pastinya akan sakit perut.
Aku punya tips dalam memilih hotel di Gili Trawangan. Gili Trawangan ini memiliki dua sisi yaitu Barat dan Timur. 

Sisi Timur dari Pulau Gili Trawangan, biasanya di padati pengunjung karena semua fasilitas seperti restoran, hotel, villa dan club berpusat di sisi ini. Sedangkan sisi Barat sebaliknya, tidak banyak yang dapat kita lihat tapi memiliki ketenangan dari suara club pada malam hari.

Jadi jika kita menyukai suasana yang lebih tenang dengan suara deburan ombak, kita bisa memilih hotel pada sisi Barat. Sayangnya pantai di bagian Barat pada waktu-waktu tertentu mengalami pasang surut dan pantai dipenuhi karang tajam sehingga berbehaya untuk snorkeling.

Banyak warga setempat yang menyarankan untuk snorkeling di bagian Timur. Karena selain melihat ikan-ikan dengan berbagai bentuk dan warna, kalau kita beruntung kita bisa melihat penyu.
Kalau aku waktu itu kami hanya 3 hari 2 malam di Gili Trawangan, sehingga kami memutuskan untuk menetap di kedua sisi pulau itu. Malam pertama di sisi Barat dan malam kedua di sisi Timur. Pertimbangan kenapa malam kedua di sisi Timur karena sisi Timur lebih dekat dengan dermaga tempat menyebrang pulang.
Oh iya !  di Gili Trawangan ini tidak ada kendaraan bermotor sama sekali. Kalau kita ingin berjalan jauh kita harus menggunakan Cidomo. Cidomo adalah singkatan dari cikar, dokar dan motor. Selain itu, kita juga bias menyewa sepeda yang telah disediakan hotel atau kita bisa menyewa sepeda di tempat sewa sepeda. Cidomo memiliki tarif tetap yang sudah ditetapkan oleh pemilik alias nggak bisa ditawar.



5 komentar: